Padang---Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Universitas Negeri Padang Dr. Suryanef, M.Si, Kamis (29/9) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kepala Dinas Sosial Kota Padang Ances Kurniawan, S.STP., M.Si di Ruang pertemuan Kantor Dinas Sosial Kota Padang. Dalam kegiatan ini hadir juga Kabag Kerja sama  Kota Padang, Drs. Erwin, M.Si,  WD 1 FPK dan Sesdep Psikologi.

Ketika diwawancarai Tim Humas UNP, Dekan FPK UNP Dr. Suryanef, M.Si mengatakan “Alhamdulillah telah dilakukan penandatanganan kerjasama FPK dengan Dinas Sosial kota Padang. Lingkup kerjasama pelaksanaan Tridharma dan Pelayanan Sosial dengan semua aspek terkait di dalamnya.  Insyaallah kerja sama ini akan segera direalisasikan antar kedua pihak, Kata Dekan multi talenta ini.

Sementara itu Kadinsos Pemko Padang Ances Kurniawan S.STP, M.Si mengatakan “ Pihaknya akan selalu memberi ruang untuk mahasiswa dan dosen FPK untuk bergandeng tangan dalam mengatasi masalah sosial di Kota Padang dan tentunya pemberdayaan sosial yang sedang kita galakan, mari  secara bersama-sama kita dan beritegrasi untuk pembangunan sosial di daerah ini, tegasnya.

Saat ini FPK terus melakukan berbagai terobosan selain meningkatan status UPT Layanan Psikologi, juga melakukan Kerja sama dengan berbagai instansi terkait, Seminar internasional dan memberi kesempatan kepada staf dosen untuk studi lanjut ke jenjang S3 dalam maupun luar negeri (ER/ Humas UNP)

Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) selama dua hari, yaitu Kamis dan Jumat (18 dan 19 Agustus 2022). PKKMB FPK merupakan keberlanjutan dari PKKMB tingkat UNP yang telah digelar sebelumnya (9-12 Agustus 2022).

Dalam sambutannya pada Pembukaan PKKMB, Dr. Suryanef, M.Si. sebagai Dekan FPK, mengajak semua mahasiswa baru untuk mensyukuri kesempatan mendapatkan layanan pendidikan tinggi, karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama. Lebih lanjut disampaikannya, bahwa wujud syukur tersebut dapat dilakukan dengan menjalani perkuliahan dengan sungguh-sungguh, mau bekerja keras, disiplin, serta menjadi mahasiswa yang paripurna. Tidak hanya hebat dalam kapasitas intelektual (IQ) tetapi juga hebat dalam kapasitas Emotional Spritual Quotion (ESQ)-nya.

Dekan FPK juga menyatakan kepada mahasiswa baru, bahwa mereka saat ini berada dalam era yang sangat kompetitif serta “diwarnai” oleh disrupsi teknologi. Oleh karena mahasiswa harus mampu memiliki kompetensi yang dibutuhkan pada abad-21 ini. Beberapa diantaranya adalah kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi dan kemampuan lainnya. Hanya dengan cara demikian, maka mahasiswa akan mampu  survive dalam menatap pasar kerja serta mewujudkan masa depannya yang lebih baik. 

PKKMB FPK sebagaimana info yang diperoleh dari Wakil Dekan III, Dr. Mardianto, S.Ag., M.Si. diikuti oleh 546 orang mahasiswa baru, yang berasal dari Prodi Psikologi sejumlah 421 orang, serta 125 lainnya dari Prodi D-3 Keperawatan. Sebagaimana lazimnya seremonial dalam lingkup UNP, acara Pembukaan PKKMB diawali dengan Pembacaan ayat suci Al Qur’an dilanjutkan dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring). 50 orang mahasiswa baru diantaranya mengikuti secara daring.

Lebih lanjut melalui kegiatan PKKMB ini disampaikan beberapa materi yang dimaksudkan sebagai bekal bagi mahasiswa baru untuk menjalani aktifitasnya dalam dunia pendidikan tinggi. Beberapa diantaranya adalah: Tata Budaya, Tata Krama, Etika Keilmuan dan Pengenalan Kampus yang disampaikan oleh Wakil Dekan I, Dr. Farah Aulia, M.Psi., Psikolog. Sementara itu terkait dengan Sarana dan Prasarana Pelayanan Akademik disampaikan oleh Wakil Dekan II, Ns. Maidawilis, S.Kep., M.Biomed. Materi selanjutnya berkenaan dengan Kurikulum, Cara Belajar Efektif di Era Revolusi Industri dan Sistem Pembelajaran serta Perkenalan dengan Pimpinan Departemen dan Dosen Prodi. Kegiatan ini digelar pada masing-masing departemen.

Tidak hanya itu, PKKMB juga memberikan ruang bagi pengurus Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) FPK untuk melakukan pembinaan minat dan bakat para mahasiswa baru. Momen ini menjadi sangat menarik dan meriah. Masing-masing kelompok mahasiswa baru diberikan kesempatan untuk unjuk kebolehan, serta ditentukan kelompok terbaik I, II, dan III yang mendapatkan reward dari Wakil Dekan III. Sebelum acara ditutup, tak lupa Dekan juga menunjukkan kebolehannya dalam bersolo song.

Acara semakin meriah pada saat semua peserta PKKMB diajak bernyanyi bersama oleh sang dekan, serta para dosen dan tenaga kependidikan FPK. Sesuai jadwal yang diberikan, maka tepat pukul 18.00 WIB berakhir sudah rangkaian kegiatan PKKMB di FPK, yang merupakan PKKMB pertama pada fakultas ini seiring usianya sebagai fakultas baru yang baru hampir setahun.

Untuk membangun rasa bangga mahasiswa baru sebagai warga UNP, juga disenandungkan lagu Mars UNP. Disamping itu untuk pertamakalinya pula disosialisasikan Mars FPK, Pencipta: Zulian Fikry,MA, Aransemen: Alifasa Iqbal, dan Paduan Suara: FPK Student Choir. (FPK/Humas UNP)

Padang- Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Negeri Padang mengadakan Seminar Internasional yang berjudul 1st International Conference on Psychology and Health Issues yang bertemakan “The Advancement in Health Science and Psychology for Society 5.0”. 

Seminar Internasional ini mendatangkan 4 speakers yaitu Prof. Jon D Elhai, P.hD (Department of Psychology University of Toledo, Ohio, USA), Profesor Tetsuya Tanioka, RN; MA, MSN, Ph.D., FAAN (Department of Nursing Outcome Management, Institute of Biomedical Sciences Tokushima University, Japan), Prof.Khatijah Binti Abdullah (Department Of Nursing, Sunway University, Malaysia), dan Dr (Cand) Niken Hartati, S.Psi., M.A. (Departemen Psikologi Universitas Negeri Padang).  

Acara ini merupakan seminar internasional pertama yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi dan Kesehatan sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalies Universitas Negeri Padang yang ke 68. Seminar Internasional ini diselenggarakan di Hospitality Centre UNP secara hybrid yang melibatkan partisipan dan presenter dari berbagai provinsi di Indonesia. Pada pembukaan acara, Rektor UNP yang diwakili oleh Wakil Rektor I, Bapak Dr. Refnaldi, M.Litt menyampaikan mengenai pentingnya kesehatan mental dan fisik di era revolusi 5.0. Sejalan dengan hal tersebut, Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Dr. Suryanef, M.Si juga menyampaikan pada sambutannya tentang pentingnya forum ini untuk mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi dalam meningkatkan pengetahuan penelitian dan teknologi untuk mendukung kesejahteraan masyarakat secara fisik dan psikologis. 

 Seminar Internasional ini diharapkan menjadi pioneer bagi seminar internasional selanjutnya dengan tema yang serupa dan menjadi peluang kolaborasi bagi akademisi, peneliti, dan praktisi untuk mengembangkan inovasi terkait isu-isu kesehatan mental dan fisik. (22/10)

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dosen perlu menyusun rencana pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dan sesuai dengan kompetensi lulusan yang diharapkan. Hal ini juga mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi khususnya terkait dengan pembelajaran kolaboratif dan partisipatif. Dalam upaya  meningkatkan kompetensi dosen, Fakultas Psikologi dan Kesehatan mengadakan Workshop Pengembangan RPS dengan Metode Case Methods dan Project Based Learning yang dipandu oleh Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran LP3M UNP, Dr. Nofrion, M.Pd. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 29 Januari 2022 secara online melalui zoom meeting. Workshop dibuka oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan Dr. Suryanef, M.Si dan diikuti oleh dosen departemen Psikologi dan Keperawatan.

Sebagai Fakultas Baru berdiri FPK melalui jurusan Psikologi selalu responsive terhadap perubahan zaman. Salah satu kegiatan keilmiahan yang rutin diselenggarakan 2 tahun sekali adalah melaksanakan Seminar Internasional bertajuk International Conference of Mental Health (ICOMETH) 2021.

Situasi pandemi sekarang ini memberikan dampak yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia yakni masalah kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi dan berbagai lini kehidupan. Pandemi di era globalisasi ini tentunya dampak yang diberikan bukan hanya Negatif saja, justru juga akan berdampak Postif jika di lihat dari sudut pandang berbeda.

Dampak Pandemi COVID-19 ini menjadi topik yang sangat penting dan eksklusif sehingga menjadi rujukan penelitian yang akhir-akhir ini di bahas didalam perkembangan ilmu pengetahuan, karena hal ini menyangkut keberlangsungan kehidupan manusia kedepan. Salah satu yang akan berpengaruh adalah kesehatan mental. Jika dilihat dari segi kesehatan mental menurut WHO kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif, serta berperan serta di komunitasnya. Kesehatan mental juga terkait dengan kemampuan yang adekuat manusia untuk dapat menghadapi masalah yang ditemui dalam kehidupannya. Setiap manusia pasti akan menghadapi masalah dalam hidupnya dan dalam psikologi masalah diistilahkan sebagai stressor. Stresor memiliki bentuk yang beragam, segala sesuatu yang membuat hidup manusia berubah juga dapat menjadi stressor. Untuk itulah penelitian kesehatan mental menjadi hal yang sangat di tunggu-tunggu di masa Pandemi Ini.

Kesahatan mental dalam hal ini bukan hanya mencakup kesehatan mental individu saja namun sampai kepada level kelompok dan masyarakat, sehingga kesehatan mental di masa pandemic ini juga masuk kepada wilayah kependidikan, kesehatan, sosial dan dunia kerja sehingga kebiasaan baru dan adaptasi terhadap pandemic ini akan memberikan dampak baik bagi keberlangsungan kehidupan manusia di masa depan.

Sebagai kampus Pendidikan dan Mendukung Perubahan era Globalisasi dan Industri, Universitas Negeri Padang tentunya juga ikut berkontribusi melalui seminar ini dalam memunculkan gagasan-gagasan menarik dari penelitian-penelitian yang di presentasikan pada seminar ini sehingga memberikan dampak bagi masyarakat.

kegiatan seminar internasional mengusung Tema “ Mental health and Well-beng during pandemic : From the “new normal” to a “new future” Sukses terselenggara pada tanggal 16 Oktober 2021 melalui virtual zoom. Adapun para narasumber :

1. Dr. Fonny Dameaty Hutagalung University of Malaya
2. Phatthanakit Chobthamkit, Ph.D Thammasat University
3. Dr.Tuti Rahmi, M.Si., Psikolog Universitas Negeri Padang
4. Adrian Liem, Ph.D Monash University Malaysia

Acara ini dibuka secara langsung oleh wakil rektor bidang Akademik Dr. Refnaldi, S.Pd, M.Litt didampingi oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan Dr.Suryanef,M.Si. dalam acara ini juga suskses mempresentasikan 42 pemakalah dari dalam dan luar negeri dan diikuti 400 lebih partisipan.

Harapannya, Menurut ketua Pelaksana Kegiatan Anindra Guspa, S.Psi.,M.A kegiatan ICOMETH ini akan terus berlangsung tentunya dengan tema yang disesuaikan dengan perubahan dan riset yang berkembang di masa yang akan datang.

Gempa berskala 6,1 SR yang terjadi pada Jumat 25 Februari 2022 pukul 08.39 WIB memberikan dampak kerusakan fisik bangunan dan kehilangan nyawa warga setempat. Sebagai bentuk kepedulian dan tanggap bencana, Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Negeri Padang mengirimkan 78 orang relawan yang terdiri atas 63 mahasiswa dan 15 orang dosen dari Departemen Psikologi dan Keperawatan. Sebelum terjun ke lapangan para relawan diberikan pelatihan untuk penanganan psikologis pasca bencana. Seperti yang disampaikan oleh Wakil Dekan III FPK Dr. Mardianto, S.Ag.,M.Si yang terjun langsung bersama relawan, relawan mahasiswa psikologi ditugaskan untuk melakukan pendampingan psikologi terhadap anak-anak yang lansia yang masih merasakan ketakutan pasca gempa yang terjadi. Relawan mahasiswa keperawatan melakukan pengecekan kesehatan warga yang mengungsi di tenda seperti melakukan pengukuran tensi dan cek kesehatan fisik. Tim relawan juga membawa bantuan berupa obat-obatan, pakaian dan makanan pokok. Kegiatan tanggap bencana ini diharapkan dan membantu meringankan beban yang dirasakan masyarakat terdampak bencana.